Tes Diagnosis dan Prosedur Intervensi Elektrofisiologi Jantung

Tes Diagnosis dan Prosedur Intervensi Elektrofisiologi Jantung

20/09/2021 0 By admin

Beberapa penyakit jantung dapat ditangani dengan metode intervensi elektrofisiologi. Akan tetapi, perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi jantung pasien sebelum dilakukan prosedur penanganan. Beberapa gangguan jantung yang bisa diatasi adalah aritmia, gagal jantung tingkat lanjut, dan denyut jantung yang terlalu lambat.

Pemeriksaan Elektrofisiologi Jantung

Pemeriksaan elektrofisiologi merupakan pemeriksaan jantung yang menggunakan tindakan invasif untuk mengetahui dan mengevaluasi aktivitas listrik di jantung. Elektrofisiologi merupakan pemeriksaan yang sederhana dan aman dengan teknik mendengarkan sinyal listrik untuk memahami kondisi jantung. Prosedur ini digunakan untuk memeriksa dan mengobati penyakit jantung.

Beberapa penyakit yang jantung yang dapat ditangani dengan elektrofisiologi adalah aritmia atau gangguan irama jantung, gagal jantung akut dengan terapi resinkronisasi jantung, dan denyut jantung yang terlalu lemah dengan pemasangan alat pacu jantung permanen. Semua kondisi ini membutuhkan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dilakukan intervensi elektrofisiologi.

Persiapan yang Perlu Dilakukan Pasien Sebelum Pemeriksaan

Sebelum melakukan pemeriksaan elektrofisiologi, pasien dianjurkan untuk tidak makan atau minum 6 hingga 8 jam sebelumnya. Selain itu, pasien juga harus memberikan informasi kepada dokter spesialis jantung dan pembuluh darah tentang obat-obatan apa saja yang sedang dikonsumsi, termasuk vitamin dan makanan atau minuman herbal.

Setelah itu, dokter akan memberikan anjuran apakah obat-obatan tersebut masih bisa dikonsumsi pasien pasca melakukan pemeriksaan elektrofisiologi. Setelah pemeriksaan selesai, pasien akan diminta untuk istirahat di rumah sakit serta mendapatkan pengawasan dari dokter dan perawat.

Selanjutnya, pasien akan berkonsultasi dengan dokter tentang hasil pemeriksaan elektrofisiologi beserta tindakan intervensi elektrofisiologi apa yang harus dilakukan. Untuk penderita aritmia dapat dilakukan tindakan medis ablasi aritmia yang bertujuan untuk memperbaiki irama jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan.

Kemudian, untuk pasien gagal jantung tingkat lanjut yang sudah tidak dapat diatasi dengan pengobatan konvensional akan diberikan penanganan berupa terapi resinkronisasi jantung atau TRJ yang berfungsi untuk menyelaraskan denyut jantung. Untuk pasien yang mengalami denyut jantung melambat akan diberikan tindakan medis berupa pemasangan alat pacu jantung permanen.

Untuk alat pacu jantung kini juga tersedia yang tanpa lead, sehingga lebih praktis dan unggul daripada alat pacu jantung konvensional. Seluruh tindakan medis tersebut memiliki prosedur masing-masing yang kesemuanya dilakukan oleh dokter spesialis jantung yang berpengalaman.

Secara umum, seluruh prosedur di atas dilakukan melalui kateter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah yang akan menuju ke jantung melalui selangkangan. Dengan demikian, pasien tidak perlu melakukan tindakan operasi, sehingga lebih praktis dan lebih mudah untuk dilakukan.

Pemeriksaan elektrofisiologi merupakan pemeriksaan yang sederhana dan aman untuk mendeteksi kondisi jantung pasien. Setelah dilakukan pemeriksaan dan diagnosis, pasien akan mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi jantungnya, seperti ablasi aritmia, pemasangan alat pacu jantung permanen, atau terapi resinkronisasi jantung.